Rabu, 26 Juni 2013
Senin, 24 Juni 2013
TUGAS 2 (PHOTOSHOP)
saya akan berbagai bagaimana cara ngubah background jadi kalian bisa
memanipulasi background foto kalian dengan cara mengeditnya dengan menggunakan photoshop.
.let’s go ->
- Buka program Photoshop kalian
- Klik File -> Open, pilih background yang akan ditempeli foto
- Klik File -> Open, lalu pilih foto yang akan di tempel ke background lain
- Hilangkan “gembok” pada layer baik pada file foto maupun file background (yang ada di sisi layar sebelah kiri) -> Ok
- Pada Toolbox pilih Quick Selection Tool -> seleksi bagian foto yang akan di ganti latarnya
- Pilih Move Tool pada Toolbox -> lalu drag/ pindah foto hasil Quick Selection Tool tadi ke background lain yang diinginkan
- Atur ukuran foto sesuai yang keinginan
- Atur juga warna foto agar lebih sesuai dengan background baru, pilih Image -> Adjustments -> Brightness/ Contrast.... -> atur sesuai kebutuhan atau bisa juga pilih Image -> Adjustments -> Color Balance..-> atur sesuai keinginan
- Pilih File -> Save as ->Dan jadi deh foto kalian dengan background yang baru
- Selamat mencoba :)
BEFORE
AFTER
Minggu, 23 Juni 2013
PENYAKIT GRAVE
A.
DEFINISI
Penyakit Graves (goiter difusa toksika) merupakan penyebab tersering hipertiroidisme adalah suatu penyakit otonium yang biasanya ditandai oleh produksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid. Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam sehari-hari, dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria.
B.
GEJALA
KLINIS
Tanda dan gejala penyakit Graves ialah
* Adanya
struma (hipertrofi dan hiperplasia difus),
*Tirotoksikosis
(hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme)
* sering
disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang.
Berdasarkan
ciri-ciri penyakitnya, penyakit Graves dikelompokkan ke dalam penyakit
autoimun, antara lain dengan ditemukannya antibodi terhadap reseptor TSH
(Thyrotropin Stimulating Hormone - Receptor Antibody /TSHR-Ab) dengan kadar
bervariasi.
C.
DIAGNOSA
Penyakit Graves mulai dipikirkan
apabila terdapat pembesaran kelenjar tiroid difus disertai tanda dan gejala ke
arah tirotoksikosis. Untuk
memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan TSH dan T4-bebas dalam darah.
Pemeriksaan TSH sangat berguna untuk skrining hipertiroidisme, karena dengan
peningkatan sekresi hormon tiroid yang sedikit saja, sudah akan menekan sekresi
TSH. Pada stadium awal penyakit Graves, kadang-kadang TSH sudah tertekan tetapi
kadar T-4 bebas masih normal. Pada keadaan demikian, pemeriksaan T-3bebas
diperlukan untuk memastikan diagnosis T-3 toksikosis.Apabila dengan pemeriksaan
fisis dan laboratorium belum juga dapat menegakkan diagnosis penyakit Graves,
dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan tes supresi tiroksin.
D.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Kelainan
laboratorium pada keadaan hipertiroidisme dapat dilihat pada skema dibawah ini
:
Autoantibodi tiroid, TgAb dan TPO Ab dapat
dijumpai baik pada penyakit Graves maupun tiroiditis Hashimoto, namun TSH-R Ab
(stim) lebih spesifik pada penyakit Graves. Pemeriksaan ini berguna pada pasien
dalam keadaan apathetic hyperthyroid atau pada eksoftamos unilateral tanpa
tanda-tanda klinis dan laboratorium yang jelas.
Untuk dapat memahami hasil-hasil
laboratorium pada penyakit Graves dan hipertiroidisme umumnya, perlu mengetahui
mekanisme umpan balik pada hubungan (axis) antara kelenjar hipofisis dan
kelenjar tiroid. Dalam keadaan normal, kadar hormon tiroid perifer, seperti
L-tiroksin (T-4) dan tri-iodo-tironin (T-3) berada dalam keseimbangan dengan
thyrotropin stimulating hormone (TSH). Artinya, bila T-3 dan T-4 rendah, maka
produksi TSH akan meningkat dan sebaliknya ketika kadar hormon tiroid tinggi,
maka produksi TSH akan menurun.
Pada penyakit Graves, adanya antibodi
terhadap reseptor TSH di membran sel folikel tiroid, menyebabkan perangsangan
produksi hormon tiroid secara terus menerus, sehingga kadar hormon tiroid
menjadi tinggi. Kadar hormon tiroid yang tinggi ini menekan produksi TSH di
kelenjar hipofisis, sehingga kadar TSH menjadi rendah dan bahkan kadang-kadang
tidak terdeteksi. Pemeriksaan TSH generasi kedua merupakan pemeriksaan
penyaring paling sensitif terhadap hipertiroidisme, oleh karena itu disebut TSH
sensitive (TSHs), karena dapat mendeteksi kadar TSH sampai angka mendekati
0,05mIU/L. Untuk konfirmasi diagnostik, dapat diperiksa kadar T-4 bebas (free
T-4/FT-4)
E.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Subekti, I, Makalah Simposium Current Diagnostic and Treatment Pengelolaan Praktis Penyakit Graves, FKUI, Jakarta, 2001 : hal 1-5
2. Shahab A, 2002, Penyakit Graves (Struma Diffusa Toksik) Diagnosis dan Penatalaksanaannya, Bulletin PIKKI : Seri Endokrinologi-Metabolisme, Edisi Juli 2002, PIKKI, Jakarta, 2002 : hal 9-18
3. Price A.S. & Wilson M.L., Patofisiologi Proses-Proses Penyakit, Alih Bahasa Anugerah P., Edisi 4, EGC, Jakarta, 1995 : hal 1049 – 1058, 1070 – 1080
4. Corwin. E J, Patofisiologi, Edisi 1, EGC, Jakarta, 2001 : hal 263 – 265
5. Stein JH, Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa Nugroho E, Edisi 3, EGC, Jakarta, 2000 : hal 606 – 630
6. Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa Prof.Dr.Ahmad H. Asdie, Sp.PD-KE, Edisi 13, Vol.5, EGC, Jakarta, 2000 : hal 2144-2151
7. Lembar S, Hipertiroidisme Pada Neonatus Dengan Ibu Penderita Grave’s Disease, Majalah Kedokteran Atma Jaya Jakarta, Vol 3, No.1, Jakarta, 2004 : hal 57 – 64
8. Mansjoer A, et all, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Edisi 3, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1999 : hal 594-598
9. Noer HMS, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1996 : hal 725 – 778
1. Subekti, I, Makalah Simposium Current Diagnostic and Treatment Pengelolaan Praktis Penyakit Graves, FKUI, Jakarta, 2001 : hal 1-5
2. Shahab A, 2002, Penyakit Graves (Struma Diffusa Toksik) Diagnosis dan Penatalaksanaannya, Bulletin PIKKI : Seri Endokrinologi-Metabolisme, Edisi Juli 2002, PIKKI, Jakarta, 2002 : hal 9-18
3. Price A.S. & Wilson M.L., Patofisiologi Proses-Proses Penyakit, Alih Bahasa Anugerah P., Edisi 4, EGC, Jakarta, 1995 : hal 1049 – 1058, 1070 – 1080
4. Corwin. E J, Patofisiologi, Edisi 1, EGC, Jakarta, 2001 : hal 263 – 265
5. Stein JH, Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa Nugroho E, Edisi 3, EGC, Jakarta, 2000 : hal 606 – 630
6. Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa Prof.Dr.Ahmad H. Asdie, Sp.PD-KE, Edisi 13, Vol.5, EGC, Jakarta, 2000 : hal 2144-2151
7. Lembar S, Hipertiroidisme Pada Neonatus Dengan Ibu Penderita Grave’s Disease, Majalah Kedokteran Atma Jaya Jakarta, Vol 3, No.1, Jakarta, 2004 : hal 57 – 64
8. Mansjoer A, et all, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Edisi 3, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1999 : hal 594-598
9. Noer HMS, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1996 : hal 725 – 778
Kamis, 20 Juni 2013
TUGAS 3 (SONY XPERIA V)
Sony Mobile telah resmi mengumumkan produk
terbaru smartphone yang tangguh dan mampu bersaingdengan smartphone lainnya, bagaimana mungkin?
Perangkat yang dinamai dengan Xperia Vini atau yang
lebih ngetrend Xperia V
memiliki standar IP55/57, tidak akan bermasalah terhadap debu ataupun dalam air
selama 30 menit pada kedalaman 1 meter.
Sony Xperia V memiliki sertifikasi militer IP55 dan IP57, di mana memiliki feature tahan debu dan tahan air .Oleh karenanya, saat smartphone ini kotor karena debu, kalian hanya perlu menyiramnya dengan air dan menyekanya dengan lap halus untuk membersihkannya. Smartphone yang satu ini telah mendukung konektivitas LTE.Sayangnya, di Indoneia belum ada konektivitasnya, mubajir banget tidak bisa memaksimalkan salah satu kelebihan Sony Xperia V
Tergolong
Smartphone kelas atas yang tidak mengikuti tren menggunakan prosesor empat core, akan tetapi masih menggunakan prosesor dual core. Walaupun begitu, smartphone ini tidak menggunakan prosesor Cortex A9 seperti beberapa smartphone empat core lainnya. Sony Xperia V menggunakan prosesor dari Qualcomm dual core Krait berkecepatan 1,5 GHz dan GPU Adreno 225.Memori RAM yang dipasangkan di smartphone ini berkapasitas 1 GB.
Smartphone kelas atas yang tidak mengikuti tren menggunakan prosesor empat core, akan tetapi masih menggunakan prosesor dual core. Walaupun begitu, smartphone ini tidak menggunakan prosesor Cortex A9 seperti beberapa smartphone empat core lainnya. Sony Xperia V menggunakan prosesor dari Qualcomm dual core Krait berkecepatan 1,5 GHz dan GPU Adreno 225.Memori RAM yang dipasangkan di smartphone ini berkapasitas 1 GB.
Untuk memori
internalnya, Xperia V sudah memasangkan memori NAND Flash yang dapat
dipakai oleh pengguna sebesar 8 GB tambah adanya slot microSD untuk menambah
kapasitas penyimpanan. Untuk ukuran layarnya, terpasang layar sebesar 4,3
inci dengan resolusi 1280 x 720 dan menggunakan layar tahan goresan.
Secara default, homescreen yang dimiliki oleh Sony
Xperia V berjumlah lima buah. Homescreen utama secara default adalah homescreen
nomor tiga. Homescreen yang ada pun juga terlihat sama dengan smartphone Sony
Mobile sebelumnya yang menjadi ciri khas sebuah perangkat dari Sony Mobile. Tentu
saja, jika kalian merasa bosan dengan
homescreen dan launcher-nya, kalian dapat melakukan download launcher lainnya
yang tersedia gratis di Google Play.
Sony Xperia V sudah menggunakan layar dengan jenis
capacitive. Walaupun tidak menggunakan Gorilla Glass, layar yang digunakan
sudah lebih tahan goresan. Banyaknya titik yang didukung dalam sekali tekan
adalah maksimum sepuluh titik. Saat digunakan untuk bernavigasi, layar yang
digunakan memang sangat responsif. Bermain game, seperti Temple Run 2 Best
Quality, Need For Speed: Most Wanted, Subway Surfer, dan game HD lainnya pun
juga terasa lancar. Gesture serta penekanan titik dapat dilakukan tanpa lag.
Dalam melakukan navigasi pada sistem operasi Android, kami merasa cukup nyaman
dengan layar responsif berdimensi 4,3 inci dengan resolusi 720p dari Sony
Xperia V .
Tampilan Mobile Bravia Engine 2 yang tersedia pada
Sony Xperia V membuat kontras menjadi lebih tinggi tanpa membuang detail.
Selain itu, warna pun akan tampil lebih cerah dan indah. Hal ini diaplikasikan
untuk pemutaran video dan penampilan foto. Ini adalah salah satu kelebihan
Xperia V yang membuatnya menampilkan foto dan video seindah smartphone lain
dengan layar yang lebih canggih (AMOLED). Selain itu, tampilan kontras dan
warna cerah dari Mobile Bravia Engine 2 ini memang terlihat lebih baik dari
sang pendahulunya.
Walaupun responsif saat dipakai, akan tetapi layarnya
tidak akan bekerja saat smartphone ini terendam dalam air. Hal tersebut karena
sensor layar tidak menangkap adanya aliran elektrostatis tangan saat basah.
Oleh karena itu, saat menggunakan layar smartphone ini, hendaknya permukaan
layar harus tetap kering.
Kalau berbicara mengenai kamera smartphone, Sony
Mobile merupakan salah satu produsen smartphone yang memiliki kamera dengan
hasil jepretan yang sangat baik. Resolusi kamera utama yang dimiliki smartphone
ini adalah sebesar 13 Megapiksel, menghasilkan gambar yang sangat baik. Apalagi
gambar yang diambil memiliki tingkat cahaya yang cukup. Untuk kamera depannya,
Sony telah memasangkan kamera dengan resolusi VGA.
Dengan diafragma f/2.4, ini adalah salah satu kamera
smartphone dengan bukaan yang lebih lebar dari standar (f/2.8)alaupundalamkeadaanredup
pun.Kemampuan ini dikombinasikan dengan
EXMOR R (bukan EXMOR RS) buatan Sony, seharusnya bisa menjamin kualitas foto
yang baik.
Hasil jepretan dari Sony Xperia V:
Hasil jepretan dari Sony Xperia V:
Kamera depan
pada kondisi indoor
Sony Xperia V juga dilengkapi dengan fungsi multimedia. Tentu saja, smartphone ini memiliki fungsi memainkan file audio yang cukup baik. Tampilan player audio-nya pun telah diubah sedemikian rupa oleh Sony sehingga berbeda dengan smartphone Android pada umumnya. Dukungan file audionya masih mengikuti dukungan bawaan Android, seperti MP3, MP4, dan Ogg.
Suaranya kurang menggelegar di telinga kalian ? Bisa jadi karena kalian belum memasang fungsi xLoud
yang ada pada smartphone ini. xLoud sudah menjadi sebuah feature standar yang
ada pada setiap smartphone dari Sony Mobile.
Dalam memainkan file video,kalian dapat menemukan file video di dalam galeri (Album)
yang iconnya mirip dengan icon gambar. Perbedaannya ada pada lambang Play.
Smartphone ini telah mendukung file 3GP, MP4, MKV, AVI, MOV, XVID, dan WEBM.
Selain itu, kalian pun juga dapat mendengarkan FM
Radio. Tinggal colok earphone ke lubang audio, dan earphone tersebut akan
bekerja sebagai antena.
Ada beberapa tombol dan slot yang terdapat di sekitar smartphone Sony Xperia V ini. Sebagian besar dari slot yang ada disekitar perangkat ini tertutup agar saat tercebur, air tidak masuk ke dalam sirkuit smartphone ini.
Pada sisi bagian atas, dapat ditemukan audio jack 3,5mm yang tertutup pada cover dengan pelindung karet.
Pada sisi sebelah kiri, terdapat sebuah slot microUSB MHL yang
tertutup pula dengan cover berpelindung karet. Karena menggunakan feature MHL,
Anda dapat membeli sebuah konverter microUSB MHL to HDMI agar mendapatkan
fungsi HDMI Out.Pada sisi sebelah kanan, dapat ditemukan tombol volume dan
tombol power.
Di sisi dalamnya, terdapat slot
microSIM. Smartphone yang satu ini tidak menggunakan unibody, sehingga
kalian dapat dengan mudah mengganti
baterai sendiri dan melakukan cabut baterai saat dalam kondisi tertentu(saat
lagi hang)
Aplikasi bawaan yang sudah disediakan Sony Xperia V.
Kalau kalian belum puasbisa menambah aplikasi-aplikasi lainnya melalui Google Play:
Kalau kalian belum puasbisa menambah aplikasi-aplikasi lainnya melalui Google Play:
·
Whatsapp
·
Twitter
·
TrackIDT
·
Imescape
·
Play Memories
·
NeoReader
·
Instagram
·
Foursquare
·
File Commander
·
Facebook
·
Evernote
·
Blaas
Daya tahan baterai Sony Xperia V, dapat memutar file video dengan
format MP4 secara terus-menerus selama 3 jam 50 menit. Lakukan dengan
menyalakan fungsi mobile Bravia Engine 2,Hasilnya didapat dengan menggunakan
baterai standar Sony Xperia V yang memiliki kapasitas sebesar 1750 mAh.
Sony Xperia V menggunakan tujuh buah aplikasi benchmark dan sebuah
benchmark untuk browser. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui seberapa baik
hardware yang dimiliki sebuah smartphone atau tablet. Walaupun begitu, hasil
benchmark belum tentu menandakan kencang atau tidaknya performa keseluruhan.
Hal tersebut bergantung kepada tingkat optimalisasi produsen dari segi
softwareterhadap hardware-nya. Saat tablet atau smartphone teroptimalisasi
dengan benar, seharusnya kinerja berbanding lurus dengan hasil benchmark
tersebut.
Aplikasi benchmark yang Sony Xperia Vgunakan dapat diunduh secara
gratis .Sony Xperia V akan menggunakan aplikasi benchmark yang dapat dipakai
semua orang. Untuk Benchmark suite, menggunakan AnTuTu Benchmark serta Quadrant
Standard 2.0 yang juga dapat diunduh secara gratis di Google Play. Sebagai
pembanding, kami menghadirkan Smartphone dengan chipset NVIDIA Tegra 3, Samsung
Exynos 4412, dan MediaTek MT6577.
Patut diperhatikan bahwa pada sebagian besar smartphone dan
tablet, performa dalam ukuran fps (frame per second) akan tertahan pada kisaran
55-60an fps. Hal ini bisa disebabkan karena ada Vsync pada 60 Hz yang menjaga
agar tampilan tidak menjadi rusak akibat efek tearing.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah karena Sony Xperia V menggunakan
layar beresolusi tinggi, otomatis sebagian besar benchmark yang menggunakan
kemampuan tampilan (3D dan game) akan menjadi sedikit lebih berat. Hal ini
diakibatkan semua benchmark “terpaksa” berjalan pada resolusi native pada Sony
Xperia V yang tergolong tinggi.
Kelebihan:
+ Kencang
+ Mobile
Bravia Engine 2
+ Dukungan
LTE
+ Responsif
+ Kamera
resolusi tinggi
+ Layar
resolusi tinggi
+ Tahan air
dan debu
+ Bukan
Unibody
+ Ringan
Kekurangan:
- Harga
cukup tinggi untuk smartphone dual core
- microSIM
Prosesor
|
Qualcomm MSM8960 Dual Core Krait 1,5 GHz dan Adreno 225
|
Format Video
|
H.264, MPEG4, WMV, AVI, 3GP, MKV
|
Format Audio
|
MP3, MP4, WMA, AAC, AAC+, WAV, MIDI, OGG
|
Format Gambar
|
JPG, BMP, PNG
|
Layar
|
Capacitive 4,3 inci dengan resolusi 1280 x 720
|
Kamera Utama / Depan
|
13 MP AutoFocus / VGA
|
Interface
|
MicroUSB MHL
|
Koneksi nirkabel
|
Wi-Fi (802.11 b/g/n), Bluetooth 4.0
|
Dimensi dan Bobot
|
129 x 65 x 10.7 mm / 120 gram
|
Daya Tahan Baterai
|
230 Menit
|
Produsen
|
Sony Mobile
|
Website
|
|
Harga
|
Rp. 5.299.000
|
Langganan:
Postingan (Atom)