Senin, 24 Juni 2013

TUGAS 2 (PHOTOSHOP)




saya akan berbagai bagaimana cara ngubah background jadi kalian bisa memanipulasi background foto kalian  dengan cara mengeditnya dengan menggunakan photoshop.   
.let’s go ->
  1.   Buka program Photoshop kalian
  2.   Klik File -> Open, pilih background yang akan  ditempeli foto
  3.   Klik File -> Open, lalu pilih foto yang akan di tempel ke background lain
  4.   Hilangkan “gembok” pada layer baik pada file foto maupun file background  (yang ada di sisi layar sebelah kiri) -> Ok
  5.   Pada Toolbox pilih Quick Selection Tool -> seleksi bagian foto yang akan di ganti latarnya
  6.   Pilih Move Tool pada Toolbox -> lalu drag/ pindah foto hasil Quick Selection Tool tadi ke  background lain yang diinginkan
  7.   Atur ukuran foto sesuai yang keinginan
  8.   Atur juga warna foto agar lebih sesuai dengan background baru, pilih Image -> Adjustments -> Brightness/ Contrast.... -> atur sesuai kebutuhan atau bisa juga pilih Image -> Adjustments -> Color Balance..-> atur sesuai keinginan
  9.   Pilih File -> Save as ->Dan jadi deh foto kalian dengan background yang baru
  10.   Selamat mencoba :)
Nah biar editan kalian tidak kelihatan baget kalian  bisa nambahin efek vignette juga ke foto yang udah selesai di edit.


BEFORE























AFTER











Minggu, 23 Juni 2013

PENYAKIT GRAVE




A.    DEFINISI

Penyakit Graves (goiter difusa toksika) merupakan penyebab tersering hipertiroidisme adalah suatu penyakit otonium yang biasanya ditandai oleh produksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid. Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam sehari-hari, dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria.

B.     GEJALA KLINIS
Tanda dan gejala penyakit Graves ialah
* Adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus),
*Tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme)
sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang.

Berdasarkan ciri-ciri penyakitnya, penyakit Graves dikelompokkan ke dalam penyakit autoimun, antara lain dengan ditemukannya antibodi terhadap reseptor TSH (Thyrotropin Stimulating Hormone - Receptor Antibody /TSHR-Ab) dengan kadar bervariasi.
C.    DIAGNOSA

   Penyakit Graves mulai dipikirkan apabila terdapat pembesaran kelenjar tiroid difus disertai tanda dan gejala ke arah tirotoksikosis. Untuk memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan TSH dan T4-bebas dalam darah. Pemeriksaan TSH sangat berguna untuk skrining hipertiroidisme, karena dengan peningkatan sekresi hormon tiroid yang sedikit saja, sudah akan menekan sekresi TSH. Pada stadium awal penyakit Graves, kadang-kadang TSH sudah tertekan tetapi kadar T-4 bebas masih normal. Pada keadaan demikian, pemeriksaan T-3bebas diperlukan untuk memastikan diagnosis T-3 toksikosis.Apabila dengan pemeriksaan fisis dan laboratorium belum juga dapat menegakkan diagnosis penyakit Graves, dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan tes supresi tiroksin.


D.    PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Kelainan laboratorium pada keadaan hipertiroidisme dapat dilihat pada skema dibawah ini :


     Autoantibodi tiroid, TgAb dan TPO Ab dapat dijumpai baik pada penyakit Graves maupun tiroiditis Hashimoto, namun TSH-R Ab (stim) lebih spesifik pada penyakit Graves. Pemeriksaan ini berguna pada pasien dalam keadaan apathetic hyperthyroid atau pada eksoftamos unilateral tanpa tanda-tanda klinis dan laboratorium yang jelas.
     Untuk dapat memahami hasil-hasil laboratorium pada penyakit Graves dan hipertiroidisme umumnya, perlu mengetahui mekanisme umpan balik pada hubungan (axis) antara kelenjar hipofisis dan kelenjar tiroid. Dalam keadaan normal, kadar hormon tiroid perifer, seperti L-tiroksin (T-4) dan tri-iodo-tironin (T-3) berada dalam keseimbangan dengan thyrotropin stimulating hormone (TSH). Artinya, bila T-3 dan T-4 rendah, maka produksi TSH akan meningkat dan sebaliknya ketika kadar hormon tiroid tinggi, maka produksi TSH akan menurun.
     Pada penyakit Graves, adanya antibodi terhadap reseptor TSH di membran sel folikel tiroid, menyebabkan perangsangan produksi hormon tiroid secara terus menerus, sehingga kadar hormon tiroid menjadi tinggi. Kadar hormon tiroid yang tinggi ini menekan produksi TSH di kelenjar hipofisis, sehingga kadar TSH menjadi rendah dan bahkan kadang-kadang tidak terdeteksi. Pemeriksaan TSH generasi kedua merupakan pemeriksaan penyaring paling sensitif terhadap hipertiroidisme, oleh karena itu disebut TSH sensitive (TSHs), karena dapat mendeteksi kadar TSH sampai angka mendekati 0,05mIU/L. Untuk konfirmasi diagnostik, dapat diperiksa kadar T-4 bebas (free T-4/FT-4)

E.  DAFTAR PUSTAKA

1. Subekti, I, Makalah Simposium Current Diagnostic and Treatment Pengelolaan Praktis Penyakit Graves, FKUI, Jakarta, 2001 : hal 1-5

2. Shahab A, 2002, Penyakit Graves (Struma Diffusa Toksik) Diagnosis dan Penatalaksanaannya, Bulletin PIKKI : Seri Endokrinologi-Metabolisme, Edisi Juli 2002, PIKKI, Jakarta, 2002 : hal 9-18

3. Price A.S. & Wilson M.L., Patofisiologi Proses-Proses Penyakit, Alih Bahasa Anugerah P., Edisi 4, EGC, Jakarta, 1995 : hal 1049 – 1058, 1070 – 1080


4. Corwin. E J, Patofisiologi, Edisi 1, EGC, Jakarta, 2001 : hal 263 – 265

5. Stein JH, Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa Nugroho E, Edisi 3, EGC, Jakarta, 2000 : hal 606 – 630

6. Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa Prof.Dr.Ahmad H. Asdie, Sp.PD-KE, Edisi 13, Vol.5, EGC, Jakarta, 2000 : hal 2144-2151

7. Lembar S, Hipertiroidisme Pada Neonatus Dengan Ibu Penderita Grave’s Disease, Majalah Kedokteran Atma Jaya Jakarta, Vol 3, No.1, Jakarta, 2004 : hal 57 – 64

8. Mansjoer A, et all, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Edisi 3, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1999 : hal 594-598

9. Noer HMS, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1996 : hal 725 – 778

Kamis, 20 Juni 2013

TUGAS 3 (SONY XPERIA V)

Sony Mobile telah resmi mengumumkan produk terbaru smartphone yang tangguh dan  mampu bersaingdengan smartphone lainnya, bagaimana mungkin?
Perangkat yang dinamai dengan Xperia Vini atau yang lebih ngetrend Xperia V memiliki standar IP55/57, tidak akan bermasalah terhadap debu ataupun dalam air selama 30 menit pada kedalaman 1 meter.




Sony Xperia V memiliki sertifikasi militer IP55 dan IP57, di mana memiliki feature tahan debu dan tahan air .Oleh karenanya, saat smartphone ini kotor karena debu, kalian hanya perlu menyiramnya dengan air dan menyekanya dengan lap halus untuk membersihkannya. Smartphone yang satu ini telah mendukung konektivitas LTE.Sayangnya, di Indoneia belum ada konektivitasnya, mubajir banget tidak bisa memaksimalkan salah satu kelebihan Sony Xperia V
Tergolong

Smartphone kelas atas yang tidak mengikuti tren menggunakan prosesor empat core, akan tetapi masih menggunakan prosesor dual core. Walaupun begitu, smartphone ini tidak menggunakan prosesor Cortex A9 seperti beberapa smartphone empat core lainnya. Sony Xperia V menggunakan prosesor dari Qualcomm dual core Krait berkecepatan 1,5 GHz dan GPU Adreno 225.Memori RAM yang dipasangkan di smartphone ini berkapasitas 1 GB.
Untuk memori internalnya, Xperia V sudah memasangkan memori NAND Flash yang dapat dipakai oleh pengguna sebesar 8 GB tambah adanya slot microSD untuk menambah kapasitas penyimpanan. Untuk ukuran layarnya, terpasang layar sebesar 4,3 inci dengan resolusi 1280 x 720 dan menggunakan layar tahan goresan.
Secara default, homescreen yang dimiliki oleh Sony Xperia V berjumlah lima buah. Homescreen utama secara default adalah homescreen nomor tiga. Homescreen yang ada pun juga terlihat sama dengan smartphone Sony Mobile sebelumnya yang menjadi ciri khas sebuah perangkat dari Sony Mobile. Tentu saja, jika kalian  merasa bosan dengan homescreen dan launcher-nya, kalian dapat melakukan download launcher lainnya yang tersedia gratis di Google Play.
Sony Xperia V sudah menggunakan layar dengan jenis capacitive. Walaupun tidak menggunakan Gorilla Glass, layar yang digunakan sudah lebih tahan goresan. Banyaknya titik yang didukung dalam sekali tekan adalah maksimum sepuluh titik. Saat digunakan untuk bernavigasi, layar yang digunakan memang sangat responsif. Bermain game, seperti Temple Run 2 Best Quality, Need For Speed: Most Wanted, Subway Surfer, dan game HD lainnya pun juga terasa lancar. Gesture serta penekanan titik dapat dilakukan tanpa lag. Dalam melakukan navigasi pada sistem operasi Android, kami merasa cukup nyaman dengan layar responsif berdimensi 4,3 inci dengan resolusi 720p dari Sony Xperia V .
Tampilan Mobile Bravia Engine 2 yang tersedia pada Sony Xperia V membuat kontras menjadi lebih tinggi tanpa membuang detail. Selain itu, warna pun akan tampil lebih cerah dan indah. Hal ini diaplikasikan untuk pemutaran video dan penampilan foto. Ini adalah salah satu kelebihan Xperia V yang membuatnya menampilkan foto dan video seindah smartphone lain dengan layar yang lebih canggih (AMOLED). Selain itu, tampilan kontras dan warna cerah dari Mobile Bravia Engine 2 ini memang terlihat lebih baik dari sang pendahulunya.
Walaupun responsif saat dipakai, akan tetapi layarnya tidak akan bekerja saat smartphone ini terendam dalam air. Hal tersebut karena sensor layar tidak menangkap adanya aliran elektrostatis tangan saat basah. Oleh karena itu, saat menggunakan layar smartphone ini, hendaknya permukaan layar harus tetap kering.
Kalau berbicara mengenai kamera smartphone, Sony Mobile merupakan salah satu produsen smartphone yang memiliki kamera dengan hasil jepretan yang sangat baik. Resolusi kamera utama yang dimiliki smartphone ini adalah sebesar 13 Megapiksel, menghasilkan gambar yang sangat baik. Apalagi gambar yang diambil memiliki tingkat cahaya yang cukup. Untuk kamera depannya, Sony telah memasangkan kamera dengan resolusi VGA.
Dengan diafragma f/2.4, ini adalah salah satu kamera smartphone dengan bukaan yang lebih lebar dari standar (f/2.8)alaupundalamkeadaanredup pun.Kemampuan ini dikombinasikan dengan EXMOR R (bukan EXMOR RS) buatan Sony, seharusnya bisa menjamin kualitas foto yang baik.

Hasil jepretan dari Sony Xperia V:

 






  


Kamera utama pada kondisi outdoor











Kamera utama dalam kondisi indoor

 









Kamera depan pada kondisi indoor

Sony Xperia V juga dilengkapi dengan fungsi multimedia. Tentu saja, smartphone ini memiliki fungsi memainkan file audio yang cukup baik. Tampilan player audio-nya pun telah diubah sedemikian rupa oleh Sony sehingga berbeda dengan smartphone Android pada umumnya. Dukungan file audionya masih mengikuti dukungan bawaan Android, seperti MP3, MP4, dan Ogg.
Suaranya kurang menggelegar di telinga kalian ? Bisa jadi karena kalian belum memasang fungsi xLoud yang ada pada smartphone ini. xLoud sudah menjadi sebuah feature standar yang ada pada setiap smartphone dari Sony Mobile.
Dalam memainkan file video,kalian dapat menemukan file video di dalam galeri (Album) yang iconnya mirip dengan icon gambar. Perbedaannya ada pada lambang Play. Smartphone ini telah mendukung file 3GP, MP4, MKV, AVI, MOV, XVID, dan WEBM.
Selain itu, kalian  pun juga dapat mendengarkan FM Radio. Tinggal colok earphone ke lubang audio, dan earphone tersebut akan bekerja sebagai antena.

Ada beberapa tombol dan slot yang terdapat di sekitar smartphone Sony Xperia V ini. Sebagian besar dari slot yang ada disekitar perangkat ini tertutup agar saat tercebur, air tidak masuk ke dalam sirkuit smartphone ini.



 

 Pada sisi bagian atas, dapat ditemukan audio jack 3,5mm yang tertutup pada cover dengan pelindung karet.
Pada sisi sebelah kiri, terdapat sebuah slot microUSB MHL yang tertutup pula dengan cover berpelindung karet. Karena menggunakan feature MHL, Anda dapat membeli sebuah konverter microUSB MHL to HDMI agar mendapatkan fungsi HDMI Out.Pada sisi sebelah kanan, dapat ditemukan tombol volume dan tombol power.

Di sisi dalamnya, terdapat slot microSIM. Smartphone yang satu ini tidak menggunakan unibody, sehingga kalian  dapat dengan mudah mengganti baterai sendiri dan melakukan cabut baterai saat dalam kondisi tertentu(saat lagi hang)
Aplikasi bawaan yang sudah disediakan Sony Xperia V. 


Kalau kalian belum puasbisa menambah aplikasi-aplikasi lainnya melalui Google Play:

·         Whatsapp
·         Twitter
·         TrackIDT
·         Imescape
·         Play Memories
·         NeoReader
·         Instagram
·         Foursquare
·         File Commander              
·         Facebook
·         Evernote            
·         Blaas
Daya tahan baterai Sony Xperia V, dapat memutar file video dengan format MP4 secara terus-menerus selama 3 jam 50 menit. Lakukan dengan menyalakan fungsi mobile Bravia Engine 2,Hasilnya didapat dengan menggunakan baterai standar Sony Xperia V yang memiliki kapasitas sebesar 1750 mAh.
Sony Xperia V menggunakan tujuh buah aplikasi benchmark dan sebuah benchmark untuk browser. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui seberapa baik hardware yang dimiliki sebuah smartphone atau tablet. Walaupun begitu, hasil benchmark belum tentu menandakan kencang atau tidaknya performa keseluruhan. Hal tersebut bergantung kepada tingkat optimalisasi produsen dari segi softwareterhadap hardware-nya. Saat tablet atau smartphone teroptimalisasi dengan benar, seharusnya kinerja berbanding lurus dengan hasil benchmark tersebut.
Aplikasi benchmark yang Sony Xperia Vgunakan dapat diunduh secara gratis .Sony Xperia V akan menggunakan aplikasi benchmark yang dapat dipakai semua orang. Untuk Benchmark suite, menggunakan AnTuTu Benchmark serta Quadrant Standard 2.0 yang juga dapat diunduh secara gratis di Google Play. Sebagai pembanding, kami menghadirkan Smartphone dengan chipset NVIDIA Tegra 3, Samsung Exynos 4412, dan MediaTek MT6577.
Patut diperhatikan bahwa pada sebagian besar smartphone dan tablet, performa dalam ukuran fps (frame per second) akan tertahan pada kisaran 55-60an fps. Hal ini bisa disebabkan karena ada Vsync pada 60 Hz yang menjaga agar tampilan tidak menjadi rusak akibat efek tearing.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah karena Sony Xperia V menggunakan layar beresolusi tinggi, otomatis sebagian besar benchmark yang menggunakan kemampuan tampilan (3D dan game) akan menjadi sedikit lebih berat. Hal ini diakibatkan semua benchmark “terpaksa” berjalan pada resolusi native pada Sony Xperia V yang tergolong tinggi.
Kelebihan:
+ Kencang
+ Mobile Bravia Engine 2
+ Dukungan LTE
+ Responsif
+ Kamera resolusi tinggi
+ Layar resolusi tinggi
+ Tahan air dan debu
+ Bukan Unibody
+ Ringan
Kekurangan:
- Harga cukup tinggi untuk smartphone dual core
- microSIM
- Daya tahan baterai kurang

Prosesor
Qualcomm MSM8960 Dual Core Krait 1,5 GHz dan Adreno 225
Format Video
H.264, MPEG4, WMV, AVI, 3GP, MKV
Format Audio
MP3, MP4, WMA, AAC, AAC+, WAV, MIDI, OGG
Format  Gambar
JPG, BMP, PNG
Layar
Capacitive 4,3 inci dengan resolusi 1280 x 720
Kamera Utama / Depan
13 MP AutoFocus / VGA
Interface
MicroUSB MHL
Koneksi nirkabel
Wi-Fi (802.11 b/g/n), Bluetooth 4.0
Dimensi dan Bobot
129 x 65 x 10.7  mm / 120 gram
Daya Tahan Baterai
230 Menit
Produsen
Sony Mobile
Website
Harga
Rp. 5.299.000